Kamis, 12 Mei 2016

SISTEM PENGECORAN RAFT FOUNDATION

Tentu sebelumnya Anda telah mengetahui apa itu Raft Foundation?
Sistem raft foundation yang sering kita temui di konstruksi gedung bertingkat yang memiliki kesamaan dengan pile cap, hanya saja perbedaannya terdapat pada besarnya raft foundation dengan pile cap. Raft Foundation menyerupai tapak besar yang dapat menggabungkan lebih dari puluhan bored pile/tiang pancang bahkan keseluruhan bagian gedung.

Penggunaan Raft Foundation juga dapat mencegah penurunan sebidang, dalam artian penurunan gedung terjadi merata kesuluruh area.

Raft Foundation sangat baik untuk menjadi pilihan konstruksi gedung bertingkat, tapi ada beberapa hal yang menjadi kekurangan untuk menggunakan Raft Foundation ini antara lain :
  • Biaya konstruksi yang terbilang mahal, mulai excavation area yang luas dan pengecoran yang bertahap. 
  • Pelaksanaan di lapangan, memiliki tingkat kesulitan dalam pengerjaan. Membutuhkan metode yang tepat yang membuat pekerjaan ini spesial dan tidak semua kontraktor dapat melakukannya.
  • Pekerjaan yang memakan waktu lama.
Dalam kesempatan ini saya mencoba membagikan pengalaman saya dalam mengerjakan Raft Foundation untuk gedung bertingkat. Sistem yang saya gunakan disini saya namakan Zoning Casting.


 Zoning Area

Pada pekerjaan ini yang menjadi hal terpenting untuk menjaga kualitas pengecoran dan penyelesaian pengecoran tepat pada waktunya adalah pembagian area pengecoran (Zoning Casting). Pembagian area ini tidak semudah yang Anda pikirkan, hal utama adalah Anda harus mengetahui kemampuan produksi pengecoran Anda per jam (informasi dari batching plant concrete juga penting) dan jumlah manpower yang ada miliki. Pembagian area ini juga memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya cold joint yang dapat mengakibatkan retakan.

Nah, setelah pembagian lokasinya maka Anda dengan mudah melakukan tugas dan pekerjaan Anda.
Berikut metode kerja pengecoran Raft Foundation :
  1. Planing area untuk excavation (persiapkan area kerja)
  2. Setelah pekerjaan cutting pile dan pembesian selesai, Anda perlu mempersiapkan planing untuk pembagian area.
  3. Membuat bekisting terluar dari batu kali/pasangan batu (biasanya menggunakan potongan dari pile untuk menghemat biaya) atau menggunakan batako biasa.
  4. Concrete divider/pemisah antara area pengecoran menggunakan kawat ayam (stainless expamet) dengan menggunakan penyangga (bar chair/bracing).
  5. Concrete pump/mobil mixer, tergantung dari volume pekerjaan dan schedule pekerjaan.
  6. Pengecoran dalam satu area dilakukan dalam tahap layer per layer sampai pada top level raft foundation. Usahakan pembagian area dan layer dalam 3 atau 4 layer untuk mencegah tingginya perbedaan suhu antara layer.
  7. Tempatkan alat Thermocouple pada setiap area 25 m2, bertujuan untuk pembacaan indikator suhu beton.
  8. Menggunakan beton + fly ash.
  9. Persiapkan tenda untuk mengatasi segala kemungkinan cuaca buruk. 
Terimakasih, sekian berbagi pengalaman dari saya. Silakan memberikan masukan dan komentarnya.


Sumber : pengalam proyek dan sumber lain